
Dalam sebuah hadist disebutkan :
"Jika engkau dipanggil ibumu dan bapakmu, hendaklah engkau datang lebih dahulu kepada ibumu" (Hadist Riwayat Imam Dailami).
Dalam Sabdanya yang lain disebutkan pula :
"Pada suatu hari datanglah seseorang kepada Rasulullah saw. Lalu bertanya : Siapakah yang lebih pantas mendapatkan persahabatan yang lebih baik dari saya?
Sabda Rasulullah saw : "Ibumu!. Setelah itu siapa? Jawab Rasulullah saw "Ibumu!. Ia bertanya lagi: "Setelah itu siapa lagi? Jawab Rasulullah saw : "Ibumu?. Ia bertanya lagi Kemudian dari itu siapa lagi? Jawab Rasul: "Bapakmu! (Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
"Ya Rasulullah. Siapakah gerangan orang yang saya harus mendekatkan diri kepadanya? Nabi menjawab : Ibumu! Aku bertanya lagi: Siapa lagi? Nabi menjawab "Ibumu! Aku bertanya lagi, setelah itu siapa lagi? Nabi menjawab : Ibumu!. Kemudian aku bertanya lagi. Setelah itu siapa lagi? Menjawablah Nabi saw : "Ayahmu!, dan setelah ayahmu lalu kerabatmu yang terdekat" (Hadist riwayat Abu Daud).
Dalam Hadis lain di sebutkan :

Kebaktian anak terhadap kedua orang tuanya, memudahkan jalan untuk menuju syorga, demikianlah sabda Rasul :
"Dari Abu Huraerah ra., dari Nabi saw : "Sungguh kecewa (sungguh celaka), sungguh kecewa dan hina, siapa yang mendapatkan kedua ayah bundanya atau salahsatunya sampai tua, kemudian ia tidak dapat masuk syorga." (Hadist Riwayat Muslim).
Dari kandungan hadist ini, jelaslah bahwa dengan adanya ibu dan ayah atau salah satu dari keduanya yang panjang usia, memberikan peluang yang sangat baik bagi anaknya buat mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, untuk memperoleh rahmat ridla Allah serta jembatan buat masuk syorga.
"Syorga itu berada dibawah telapak kaki ibu"
(Hadist riwayat Imam Ahmad).