Pembelajaran-2

Sang Raja Yang Sakit

Kenapa Allah berlaku tidak menguntungkan padaku padahal aku sudah ibadah….?! Kita juga pernah melihat ada beberapa orang yang baik (Shalih/shalihah) tapi mereka dapat ujian juga, tertimpa bencana alamatau musibah lain berupa sakit keras, kehilangan harta dan ada juga orang yang kecelakaan sampai cacat kehilangan anggota tubuhnya dan masih banyak lagi musibah/ujian lainnya.
             
Di kesemapatan yang lain kita kadang iri melihat orang yang ibadahnya biasa-biasa atau bahkan tidak ibadah sama sekali tapi kehidupannya makmur, sampai ada yang bergelimang harta, lalu kembali lagi kita menduga-duga, kenapa Allah Berlaku demikian……???
            
Pada hari Jum’at, seorang ustadz bercerita tentang dialog antara Malaikat dan Allah. Dialog terjadi berawal dari keputusan allah yang membuat Malaikat menjadi bertanya-tanya. Masalahnya perihal ada seorang raja yang shalih terlihat nasibnya kurang baik. Tetapi didaerah lain ada seorang raja yang Zhalim, nasibnya lebih baik daripada raja yang Shalih tadi.
             
Kisahnya begini. Pada suatu ketika, raja yang shalih menderita sakit keras dan untuk bisa sembuh, seorang tabib mengatakan agar raja itu memakan seekor ikan yang tidak biasa, masalahnya ikan itu sangat sulit dicari. Ikan itu pun tidak dapat ditemukan . Padahal seharusnya pada saat-saat itu biasanya ikan yang di maksud banyak permunculan. Tapi Allah berkehendak lain, ikan tersebut tidak muncul-muncul, akhirnya wafatlah sang raja yang s/halih itu kareana tidak mendapat obat.
               
Namun Sebaliknya di Negara lain ada raja juga mengidap sakit yang sama seperti raja sebelumnya, tapi raja yang satu ini bukan raja yang shalih, melainkan raja zhalim. Lalu sang tabib pun menyarankan untuk memakan ikan yang sama sebagai obatnya. Anehnya saat itu di mana ikan-ikan itu biasanya tidak bermunculan, tapi Allah berkehendak lain, ikan-ikan itu pun bermunculan dan akhirnya sembuhlah si raja zhalim itu.
               
Dengan Kejadian itu, Malaikat pun jadi bertanya-tanya, dan begitu penasarannya, terlontarlah pertanyaan malaikat kepada Allah, ‘’Ya Allah, kenapa kau persulit hingga akhirnya dia meninggal dunia?’’
               
Lalu Allah Menjelaskan , ‘’Sengaja Aku tidak memberi ikan pada raja yang shalih untuk kesembuhannya dan aku putuskan dia meninggal dunia, karena dengan wafatnya dia Ku-anggap sebagai penggugur dosanya dari kesalahan yang pernah dia lakukan di dunia. Sehingga dia meniggal dunia tidak membawa dosa, melainkan membawa amal-amal shalih. Karena keburukannya telah Ku-balas di dunia.”
                
Malaikat melanjutkan pertanyaannya, lalu bagaimana dengan raja yang Zhalim itu ya Allah?” Allah pun menjelaskannya kembali, “Sebaliknya untuk raja yang Zhalim itu mempunya kebikan semasa di dunia dan kebaikannya Kubalas di Dunia. Sehingga pada saatnya dia nanti meninggal dunia, dia tidak akan membawa amal kebaikan, melainkan hanya amal buruk, karena kebaikan-kebaikannya sudah kublas di dunia.
               
Dari Cerita diatas dipikirkan, setidaknya kita mendapat pencerahan mengenai suatu dugaan yang salah dari
peristiwa yang kita lihat atau yang kitsa alami sendiri, dugaan yang membuat kita bertanya-tanya kenapa Allah berlaku tidak menguntungkan kita padahal sudah ibadah? Dan kita juga pernah melihat ada beberapa orang yang baik (shalih/shalihah) tapi mereka dapat ujian juga tertimpa bencana alam atau musibah yang lain berupa sakit keras, kehilangan harta, da nada juga orang yang kecelakaan sampai cacat kehilanganm anggota tubuhnya dan ada beberapa musbiah lainhnya. Di sisi lain rasa iri melihat orang yang ibadahnya biasa-biasa atau bahkan tidak ibadah sama seklai tapi kehidupannya sukses, serba mewah, lalu kembali lagi kita menduga-duga, kenapa Allah berlaku demikian…???
                
Jawabannya, biar lah Allah yang berlaku sesuka-Nya pada kita dan pada hamba-hamba-Nya yang lain, karena Dialah (Rabb) Sang pemilik alam semesta beserta isinya dan yang Maha Mengetahui  apa yang akan
diperbuat-Nya. Kita sebagai manusia teruslah berikhtiar dan meningkatkan ibadah tanpa harus mendikte Allah, mengikhlaskan diri dalam menerima segala ketentuan Allah, itu lah sesuatu yang teramat penting sekali.

Karena apabila kita ridha terhadap ketentuan Allah, Allah pun akan memberikan Ridha-Nya pada kita, sehingga kita akan mendapat rahmat-Nya, dan yang jauh lebih pentin dijauhkan dari siksa bakaran api neraka yang bahannya dari manusia dan batu sungguh itu amat pedih.
                
Mengenai musibah yang terjadi/ menimpa seperti itu tadi ikhlaskan saja, Insyallah itu akan menjadi penggugur dosa yang nantinya akan mengurangi timbangan dosa di akhirat dan akan memberatkan timbangan amal baik, seperti kisah raja yang shalih diatas, dia tidak mendapat kebaikan di dunia, tapi Allah memberikan kebaikan untuknya di akhirat, subhanallah.