photo MilaBalita-1_zpsnnqy4ftu.jpg  photo MilaBalita-2_zpsdc1fzam2.jpg  photo MilaBalita-3_zps1du6xo6n.jpg  photo MilaBalita-5_zpsywn7l9cp.jpg  photo MilaBalita-6_zpsdubhljui.jpg  photo MilaBalita-7_zpsnto92nk4.jpg  photo MilaBalita-8_zpsa4iktfdb.jpg  photo MilaBalita-9_zpsnzdmtinc.jpg  photo MilaBalita-10_zpsh9u0bk1j.jpg

PREDISKI INDONESIA DAN DUNIA

Buka mata, buka telinga, buka perasaan/hati (open heart), dan buka 

pikiran/otak (open mind) : Dunia dipenuhi informasi dan data digital. Adakah yang mampu menghalangi?

Renungkan fenomena ini :

Ingatkah Anda …? 

* 20 tahun lalu, pemilik handphone (HP) hanya segelintir orang dan 

   biayanya mahal.
* Sekarang, hampir setiap orang memegangnya (bahkan ada yang lebih 

   dari satu).

Tahukah Anda…?

* Menurut data digitalbuzz.com,  menunjukan pengguna internet di 

   Indonesia tahun 2011 ada 15,5% penduduk Indonesia memanfaatkan  
   internekhususnya pada 5 media social, seperti digambarkan pada info 
   grafik berikut :

    
* 5 tahun lagi, hampir setiap orang memakainya (bahkan ada di 
   setiap rumah) dan  biayanya murah.

Pesan Bill Gates  (orang terkaya didunia, bos Microsoft) :
Bisnis internet adalah bisnis masa depan, siapa yang mampu menancapkan bendera dengan kokoh sejak hari ini, akan menjadi penguasa bisnis masa kini dan masa depan”.

Berdasarkan proyek penelitian dari Amerika Associatin of State Collages and Universities menyatakan bahwa :

Perkiraan waktu yang dibutuhkan bagi ilmu pengetahuan untuk meningkat dua kali lipat (sejak tahun 1750) adalah :

* 1750 - 1900 = 150 tahun
* 1900 - 1950 = 60 tahun
* 1950 – 1960 = 10 tahun

Sejak 1960 = setiap jangka waktu 5 tahun.

Bahkan lebih cepat pada tahun-tahun terakhir. Dan menjelang tahun 2020, ilmu pengetahuan akan meningkat dua kali lipat setiap 73 hari.

Lihat pula fenomena menarik berikut :

* Harga handphone dan komputer semakin terjangkau
* Biaya akses internet semakin murah
* Presiden bisa lebih dekat dengan rakyatnya melalui SMS presiden
* TELKOM gencar menayangkan iklan sosialisasi internet.
* Menghadapi globalisasi, produk Indonesia harus berani menjual
  ke luar negeri, bukan hanya menjadi pasar bagi produk luar negeri.